Powered by Blogger.
Home » » PENCITRAAN POLITIK ELEKTORAL

PENCITRAAN POLITIK ELEKTORAL

Sukses tidaknya misi politik, erat kaitannya dengan pencitraan yang dilakukan, sebab tujuan pencitraan adalah untuk meyakinkan dan mempengaruhi pemilih dengan cara menanamkan opini positif kepada masyarakat tentang partai yang dicitrakan. Salah satu indikasi kuatnya pengaruh pencitraan yang mendorong keberhasilan politik yaitu pencitraan Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara yang telah memperlihatkan survivalitasnya sejak pemilu tahun 1999 sampai 2014.

Penelitian ini mengkaji pencitraan politik Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara untuk menarik simpati masyarakat sepanjang tahun 2005-2015. Ada tiga pertanyaan penelitian yang diajukan: 1) pencitraan yang dilakukan PAN; 2), keberhasilan pencitraan yang dilakukan; dan 3) model pencitraan yang paling berpengaruh. Dengan menggunakan desain penelitian kualitatif, peneliti menelusuri dan mengumpulkan data dengan mewawancarai informan secara mendalam, baik wawancara tatap muka maupun melalui handphone. Data juga dikumpulkan dengan cara observasi dan studi dokumentasi. 

Hasil penelitian ini mengungkap, bahwa: Pertama, untuk meningkatkan simpatisme masyarakat, pencitraaan politik yang dilakukan DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Utara sepanjang tahun 2005-2015 adalah menggunakan saluran komunikasi massa, komunikasi interpersonal, komunikasi luar ruangan, komunikasi kelompok. PAN juga melakukan pencitraan melalui iklan politik di surat kabar, merealisasikan program unggulan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, yang dirangkum dalam 5 program aksi, yaitu konsolidasi partai, kaderisasi, atributisasi, sosialisasi, dan aksi nyata. 
 
Kedua, pencitraan yang dilakukan DPW PAN Sumatera Utara berhasil meraih simpatisme masyarakat yang ditunjukkan lewat pemberian dukungan suara pada setiap pemilu. Dukungan tersebut muncul dari berbagai lapisan masyarakat, baik muslim, non muslim, Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah, sehingga perolehan suara PAN sepanjang 2005-2015 tergolong stabil. Keberhasilan pencitraan juga terlihat dari keberhasilan PAN meraih 11 kursi di DPRD Kabupaten Labusel dan 7 kursi DPRD di Kabupaten Serdang Bedagai. Ketiga, dari beberapa model pencitraan politik yang dilakukan DPW PAN Sumatera Utara, model pencitraan politik yang paling berpengaruh adalah komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan program unggulan aksi nyata PAN.

0 comments:

Post a Comment