Powered by Blogger.
Home » » Kampanyekan Prabowo, Suara Gerindra Bisa Imbangi PDIP

Kampanyekan Prabowo, Suara Gerindra Bisa Imbangi PDIP



Medan - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr Anang Anas Azhar MA menilai, perolehan suara Partai Gerindra diprediksi bakal naik ikut mengimbangi perolehan suara PDIP pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. Pasalnya, partai politik koalisi Prabowo-Sandi semakin gencar mensosialisasikan pasangan capresnya.

"Efek politiknya, pastilah berpengaruh pada elektabilitas parpol koalisi. Rakyat kita hanya tau jika Prabowo itu Gerindra. Jadi, tidak berbanding lurus dengan perolehan suara koalisi parpol yang mendukung Prabowo-Sandi," kata Anang Anas Azhar di Kampus UINSU Medan, Rabu (2/1).

Menurut Anang, prediksi suara koalisi parpol Prabowo-Sandi tidak sebanding suara Prabowo-Sandi di tingkat partai koalisi. Pemilih pada pemilu nanti, kata dia, ingin bekerja instan saja. Begitu kertas suara dibuka pemilih, pemilih langsung melihat capres yang dipilih, selanjutnya pemilih cenderung memilih partai politik yang dianut Prabowo-Sandi.

"Kecenderungan ini bisa saja terjadi. Karena selain membuka kertas di bilik suara waktunya sangat singkat, rakyat kita juga ingin cepat keluar dari TPS," kata Anang.

Anang menegaskan, beberapa fakta politik mengapa perkiraan itu dapat terjadi. Ini dikarenakan koalisi partai politik Prabowo-Sandi semakin gencar mengkampanyekan capres/cawapres dukungannya. Kemudian, fakta politik lainnya, pemilih di tingkat akar rumput tidak mau repot-repot. "Inilah sulitnya, pemilu serentak dan langsung memilih presiden dan legislatifnya. Resiko politik ini, wajar jika berdampak kepada koalisi partai politik yang berimbas kepada perolehan suara pada pemilu mendatang," kata Anang.

Dia menyebutkan, hasil perolehan suara Pemilu 2014 lalu, saingan terberat PDIP setelah Partai Golkar adalah Gerindra. Partai Gerindra memperoleh suara 14.760.371 (11,81 persen), sedangkan PDIP 23.681.471 (18,95 persen). Gerindra masuk pada tiga besar perolehan suara. Kenapa Gerindra masuk posisi tiga besar, ini karena capres Gerindra pada Pemilu 2014 adalah Prabowo Subianto.

"Jadi, andil Prabowo membesarkan Gerindra luar biasa. Posisi tiga besar, saya kira tidak terlepas dari pencapresan Prabowo. Nah, apalagi di Pemilu 2019 ini, pemilu serentak pilpres dan pileg, jelas berpengaruh secara politik ikut membesarkan bahkan menambah dulangan suara bagi Gerindra," kata Anang yang juga dosen pengajar Pascasarjana UINSU ini.  **

0 comments:

Post a Comment