Di website Dr. Anang Anas Azhar, MA, kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang inspirasi dan pembelajaran yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan serta karakter berbasis nilai-nilai Islami. Kami mendorong pembaca untuk tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membangun karakter, keterampilan sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Melalui platform ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami visi dan misi dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

ISLAMOPHOBIA MENJALAR KE RANAH POLITIK IDENTITAS


Islamophobia dikenal sebagai istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada muslim dan muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tetapi menjadi lebih populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Bahkan, di Indonesia secara khusus, muncul pula capresmophobia, pendukung capres nomor 1 dan capres nomor 2 saling "serang" isu. Tak heran, jika isu politik identitas politik dijadikan sebagai jargon jualan dari kedua pendukung ini yang akhirnya saling "serang".

Diskusi yang baru saja berlalu tadi sore, sedikit membuka mata kita sesama umat Islam agar saling menghargai. Kasus Islamophobia di Belgia, setidaknya menjadi pelajaran kita semua. Di Negara yang dihuni 5 persen umat Islam di sana, ternyata Islam sebagai minoritas terus tertekan, termasuk dari aspek busana dari seorang perempuan yang dilarang dalam persidangan oleh hakim. Berbanggalah kita sebagai umat Islam, mayoritas di negara ini.

Terimakasih kepada Ima Sri Rahmani MA (candidate PhD) dari salah satu Universitas di Belgia, yang sudah menyumbangkan pencerahan ilmu kepada 100 mahasiswa FIS UINSU.

0 Komentar