Powered by Blogger.
Home » » Kader Potensial Muhammadiyah di Ranting Mulai Menipis

Kader Potensial Muhammadiyah di Ranting Mulai Menipis

Medan - Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara periode 2006-2010 Dr Anang Anas Azhar MA mengatakan, kader potensial yang konsern mengurusi Muhammadiyah di tingkat cabang dan ranting saat ini mulai menipis. Krisis kader justru lebih banyak dirasakan di tingkat cabang dan ranting.

"Kita mulai merasakan krisis kader, terutama di tingkat cabang dan ranting," kata Anang Anas Azhar ketika tampil sebagai pemateri pada acara pelatihan dai Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara, yang digelar di Stabat, Kabupaten Langkat, Sabtu (1/4).

Acara pelatihan dai tersebut diikuti sebanyak 57 kader Pemuda Muhammadiyah se Sumatera Utara. Sejumlah PD Pemuda Muhammadiyah mengutus kadernya untuk ikut nimbrung dalam pelatiha dai tersebut.

Anang yang juga menjabat Katua Majelis LPCR Kota Medan dan Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu menyebutkan, kader-kader potensial Muhammadiyah saat ini lebih cenderung mengejar di tingkat daerah dan wilayah. Akhirnya, kader potensi menumpuk di elit kekuasaan.

"Sedangkan kader di cabang dan ranting sulit kita cari. Ini akibat kader kita cenderung mengejar di tingkat cabang dan ranting," kata Anang.

Di bagian lain, Anang yang juga jebolan S3 UIN SU ini menyampaikan, terhambatnya gerakan dakwah Muhammadiyah di beberapa bidang, diakibatkan longgarnya penjagaan identitas dan ideologi gerakan, sehingga lemah dalam ikatan organisasi dan kolektivitas.

Fakta ini, kata Anang banyak ditemukan di sejumlah daerah, terutama yang gerakan ideologi kader Muhammadiyah berada di papan bawah. Kemudian lanjut Anang, lemahnya dinamika organisasi, termasuk di akar rumput.

"Faktor inilah yang menghambat gerakan dakwah kita di Muhammadiyah. Kekurangan kader potensial untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan pun sulit terpenuhi," kata Anang Anas Azhar.

Anang menambahkan, hal yang paling krusial di internal Muhammadiyah saat ini, terjadinya perpindahan aktifis para warga dan kader persyarikatan kita ke jamaah-gerakan lain.

"Satu sisi kader ini Muhammadiyah, tapi di sisi lain kader ini ikut gerakan jamaah selain Muhammadiyah. Saya kira, inilah menjadi tugas kita semua untuk menghidupkan gerakan dakwah jamaah di basis cabang dan ranting," katanya.

Anang dalam kesempatan itu menyampaikan kepada peserta pelatihan dai Pemuda Muhammadiyah Sumut, jika Muhammadiyah tidak ingin krisis kader, maka gerakan dakwah jamaah harus terus dijalankan, terutama dakwah-dakwah berbasis cabang dan ranting. ** 

0 comments:

Post a Comment