Powered by Blogger.
Home » » Manuver Dua PPP Berakhir Pasca Pilkada DKI

Manuver Dua PPP Berakhir Pasca Pilkada DKI

Medan - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr Anang Anas Azhar MA memprediksi, manuver konflik dua kubu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan berakhir pasca pilkada DKI Jakarta.

"Ini hanya dinamika politik. Saya kira ada pengaruh tarik menarik dukungan pilkada DKI, apakah Ahok-Djarot atau Anies-Sandi yang didukung PPP Romy. PPP Djan Farid sudah ke Ahok," kata Anang Anas Azhar menjawab wartawan di Medan, Selasa (28/3).

Anang menyebutkan, PPP Djan Farid meski lebih dahulu mendukung Ahok, sangat dimungkinkan juga PPP Romy bakal mendukung Ahok.

"Saya kira, ini terkait legitimasi PPP di tangan pemerintah. PPP Romy, sangat tergantung di tangan Presiden Jokowi. Kalau ingkar, bisa jadi kepengurusan PPP Romy dicabut dari Menkumham pengesahannya," katanya.

Anang mengatakan, menghangatnya dinamika politik PPP, ini dikarenakan Pilkada DKI Jakarta, khususnya putaran kedua. PPP kubu Romy mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada putaran pertama. Ini berbeda dengan kubu PPP Djan Faridz yang mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Naiknya tensi politik PPP, karena persoalan Pilkada DKI. Kalau Pilkada DKI selesai, diprediksi persoalan PPP di dua kubu ini juga akan selesai," katanya.

Sebelumnya, terakit persoalan hukum, Kubu Romy telah mengajukan banding pada Desember 2016. Keputusan tersebut, memperlihatkan pemerintah merujuk pada proses rekonsiliasi Muktamar Pondok Gede. Muktamar tersebut diinisiasi oleh pemerintah dan senior PPP.**

0 comments:

Post a Comment