Di website Dr. Anang Anas Azhar, MA, kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang inspirasi dan pembelajaran yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan serta karakter berbasis nilai-nilai Islami. Kami mendorong pembaca untuk tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membangun karakter, keterampilan sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Melalui platform ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami visi dan misi dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Komunikasi Politik PDIP-PAN Tak Perlu Dilanjutkan

Medan - Komunikasi politik antara PDIP-PAN pasca kekalahan pasangan AHY-Sylviana tak perlu dilanjutkan, karena hanya menguras tenaga dan pikiran antara kedua belah kubu.

"Komunikasi politik PDIP-PAN sebaiknya tidak dilanjutkan. Lobi-lobi politik tahap awal untuk menggiring dukungan PAN ke Ahok-Djarot sangat tidak efektif," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Dr Anang Anas Azhar MA kepada wartawan, di Medan, Sabtu (18/2).

Anang menyebutkan, khusus pilkada DKI Jakarta PAN di luar logika politik akan mendukung Ahok-Djarot. Andai saja, peta politik PAN mendukung ke Ahok-Djarot,  arus massa PAN dipastikan tidak akan mendukung pasangan Ahok-Djarot.

"Ini di luar logika politik kita, jika PAN mau mendukung Ahok-Djarot," kata Anang yang juga doktor Komunikasi Islam UIN-SU Medan ini.

Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sudah menjajaki komunikasi politik jelang putaran kedua Pilkada Jakarta 2017 dengan partai pengusung Agus-Syilvi, termasuk dengan PAN.

Bahkan, antara PDIP-PAN sudah menjali komunikasi politik para petinggi kedua partai itu setelah quick count dirilis pada Rabu sore.

Fakta yang terjadi selama ini, harus diakui bahwa PDIP-PAN berkoalisi di banyak daerah yang mengikuti gelaran Pilkada Serentak 2017.

"Dalam 101 Pilkada, PDIP-PAN paling banyak bekerjasama. Saya kira, khusus di Jakarta, koalisi yang dibangun PDIP-PAN tak perlu terjadi, sangat tidak efektif, karena akan melawan arus massa di tingkat pemilih," katanya.**

1 Komentar

  1. Saya kira kebijakan elit PAN harus jeli membaca akar rumput yg menginginkan partai berlambang matahari itu memutuskan komunikasi poitiknya paling tidak khusus DKI.
    Sebab kondisi yg sangat situasional sekali.

    BalasHapus