Di website Dr. Anang Anas Azhar, MA, kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang inspirasi dan pembelajaran yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan serta karakter berbasis nilai-nilai Islami. Kami mendorong pembaca untuk tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga membangun karakter, keterampilan sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Melalui platform ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami visi dan misi dalam membentuk generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Popularitas Golkar Bisa Merosot Pasca Setnov

Medan - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Dr Anang Anas Azhar MA mengatakan, popularitas Golkar sebagai pemenang Pemilu 2014 bakal merosot pasca ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) sebagai tersangka.

"Ini jelas memperburuk citra dan pencitraan partai. Setnov justru ikut menurunkan popularitas Golkar. Saya kira, Golkar harus bangkit untuk mencitrakan diri kembali," kata Anang Anas Azhar kepada wartawan, di Medan, Senin (17/7).

Anang menegaskan, pencitraan Golkar semakin terpuruk. Ini dipastikan akan mengganggu persiapan Pemilu 2019 untuk Golkar. Untuk itu, kader-kader Golkar harus bersiap mengatasi hal ini.

"Membangkitkan citra Golkar seperti semula, memang tidak sulit. Tapi, ini dikembalikan saja kepada kader-kader Golkar yang turun ke konsituennya," katanya.

Arus bawah dan atas pun  kata dia, terus mendesak Setnov mundur dari Ketua DPR, karena sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.

Sejak awal ketika nama Setnov disebutkan dalam dakwaan, beliau sudah memperburuk citra Golkar. Selama berbulan-bulan kasus e-KTP selalu dikaitkan dengan nama Novanto yang semakin memperburuk citra Partai Golkar. Sehingga, kata Anang, tak ada jalan lain kecuali Novanto harus mundur dari jabatan Ketum Golkar setelah dia ditetapkan sebagai tersangka. **

0 Komentar